Udara subuh memang sungguh
menenangkan hati. Sejuk, membawa sentuhan indah kepada manusianya. Wajar saja
kalau penikmat mimpi itu masih bergelut dengan selimut yang entah mengapa
seakan setiap hari adalah subuh. Tetapi ada hal yang ingin kuceritakan yang
tidak semerbak subuh ini.
Hampir 2 hari berturut aku bermimpi
tentang mimpi yang tak ku inginkan.
Kenapa harus dia dan dirimu ada disana? apa kamu yang berdoa. Sebenarnya, aku
malas dikondisi seperti ini. Kondisi dimana aku harus berbentur lagi dengan
hati dan logika, seolah tak ada yang lain selain dirimu.
Aku tahu dirimu mengejar dia yang
juga mengejarmu. Itu kenapa aku berhenti memperjuangkan.
Karena, kau bayang saja setiap usahaku selalu saja terabaikan yang mungkin
aku lupa untuk berapa kalinya. Acuhkan omongan orang yang bilang cinta harus
diperjuangkan. Oke,sobat aku mengerti itu. Akan tetapi diri di beri akal dan
pikiran oleh-NYA untuk di gunakan. Makanya kita harus jeli dengan tanda sang khalik
bahwa masih banyak yang lebih baik darimu. Tanda-tanda itu sebenarnya kau sudah
paham , hanya saja hati mu yang terbalut surga palsu mengemis seolah hanya dia
yang teristimewa.
“Hidup Terlalu singkat untuk
Meratap” , aku sangat setuju dengan petikan itu . Kita terlalu lemah dalam
menghadapi skenario seperti ini. Seakan kau seorang yang paling bersedih
didunia ini. Masalahku ini kecil hanya saja dramanya terlalu lebay. Permasalahan intinya bahwa diriku kurang bersyukur ,
kurang menghargai dan kurang mendekatkan diri kepada Tuhan Pemilik Alam yakni
Allah SWT.
Pada
Akhirnya pada suatu lini masa, genggaman yang lemah akan menguat. Hati yang
luka akan sirna. Jalan yang gelap akan menerang. Lama di ganti baru. Kenangan
jadi pelajaran. Karena Kopi ditaburi
gula akan menimbulkan rasa manis yang kau bahkan lupa bahwa kopi sejatinya
pahit. Dan kebiasan akan menguatkan ku di masa depan sehingga saat bercerita
kepada dia dan anakku bahwa kau
pernah mewarnai liku hidup .
Terima kasih buat kamu yang sudah
memberi ku inspirasi untuk menulis. Semoga tulisan ini menjadi bukti bahwa
kenangan bukan untuk dilupakan melainkan dijadikan sebagai pelajaran. Pelajaran
buat dia yang disimpan oleh Sang Maha Pembolak balik hati.
0 comments:
Post a Comment