Impian itu akan terwujud jika Action dari Sekarang.

-Ade Wijaya-

Wednesday, 16 August 2017

Parasit

        Udara subuh memang sungguh menenangkan hati. Sejuk, membawa sentuhan indah kepada manusianya. Wajar saja kalau penikmat mimpi itu masih bergelut dengan selimut yang entah mengapa seakan setiap hari adalah subuh. Tetapi ada hal yang ingin kuceritakan yang tidak semerbak subuh ini.

            Hampir 2 hari berturut aku bermimpi tentang  mimpi yang tak ku inginkan. Kenapa harus dia dan dirimu ada disana? apa kamu yang berdoa. Sebenarnya, aku malas dikondisi seperti ini. Kondisi dimana aku harus berbentur lagi dengan hati dan logika, seolah tak ada yang lain selain dirimu.

            Aku tahu dirimu mengejar dia yang juga mengejarmu. Itu kenapa aku berhenti memperjuangkan. Karena, kau bayang saja setiap usahaku selalu saja terabaikan yang mungkin aku lupa untuk berapa kalinya. Acuhkan omongan orang yang bilang cinta harus diperjuangkan. Oke,sobat aku mengerti itu. Akan tetapi diri di beri akal dan pikiran oleh-NYA untuk di gunakan. Makanya kita harus jeli dengan tanda sang khalik bahwa masih banyak yang lebih baik darimu. Tanda-tanda itu sebenarnya kau sudah paham , hanya saja hati mu yang terbalut surga palsu mengemis seolah hanya dia yang teristimewa.

            “Hidup Terlalu singkat untuk Meratap” , aku sangat setuju dengan petikan itu . Kita terlalu lemah dalam menghadapi skenario seperti ini. Seakan kau seorang yang paling bersedih didunia ini. Masalahku ini kecil hanya saja dramanya terlalu lebay. Permasalahan intinya bahwa diriku kurang bersyukur , kurang menghargai dan kurang mendekatkan diri kepada Tuhan Pemilik Alam yakni Allah SWT.

          Pada Akhirnya pada suatu lini masa, genggaman yang lemah akan menguat. Hati yang luka akan sirna. Jalan yang gelap akan menerang. Lama di ganti baru. Kenangan jadi pelajaran.  Karena Kopi ditaburi gula akan menimbulkan rasa manis yang kau bahkan lupa bahwa kopi sejatinya pahit. Dan kebiasan akan menguatkan ku di masa depan sehingga saat bercerita kepada dia dan anakku bahwa kau pernah mewarnai liku hidup .


            Terima kasih buat kamu yang sudah memberi ku inspirasi untuk menulis. Semoga tulisan ini menjadi bukti bahwa kenangan bukan untuk dilupakan melainkan dijadikan sebagai pelajaran. Pelajaran buat dia yang disimpan oleh Sang Maha Pembolak balik hati. 

0 comments:

Post a Comment

Blogroll